Kamis, 27 Agustus 2020

Teknik Soldering dan Desoldering


A. Peralatan


Peralatan yang dibutuhkan pada waktu menyolder, diantaranya :

  1. Solder (Gunakan solder sesuai dengan kebutuhan –> disarankan untuk memilih solder yang memiliki pengaturan suhu, sehingga dapat diatur suhu soldering sesuai dengan kebutuhan. Solusi lain adalah memilih solder dengan daya sesuai kebutuhan)
  2. Timah solder/Tinol (metal yang mempunyai titik cair cukup rendah sehingga mudah mencair);
  3. Multitester/Multimeter (digunakan untuk memeriksa komponen sebelum disolder);
  4. Penjepit/tang (digunakan untuk menjepit kaki komponen elektronika yang akan di solder, sehingga komponen tersebut mudah dipasang dan tidak terlalu panas karena sebagian panas akan disalurkan pada penjepit);
  5. Penghisap solder (digunakan untuk membersihkan tinol baik yang ada pada PCB maupun komponen, juga digunakan untuk mempermudah waktu mencabut komponen dari PCB);
  6. Dudukan solder (digunakan untuk menyimpan solder yang panas ketika sedang tidak digunakan).

 

B. Keselamatan Kerja

  1. Gunakan kacamata polycarbonate atau yang sejenis untuk melindungi mata dari asap solder
  2. Jangan pernah menyentuh elemen pemanas atau ujung dari solder
  3. Selalu kembalikan solder pada stand soder setelah digunakan atau ketika tidak digunakan
  4. Lakukan penyolderan pada area yang cukup ventilasi
  5. Cuci tangan ketika selesai mengerjakan penyolderan

C. Persiapan Penyolderan

  • Dipasaran terdapat solder yang mempunyai rentang daya antara 15 watt s/d 40 watt. Semakin besar tegangannya, solder tersebut akan semakin panas. Dalam pemilihan solder yang harus kita perhatikan adalah benda kerja yang akan di solder. Untuk menyolder komponen elektronika dianjurkan menggunakan solder yang berkekuatan 30 watt, supaya tidak terlalu panas yang menyebabkan komponen yang disolder menjadi rusak.
  • Periksa PCB dan komponen elektronika yang akan di solder. Pastikan bahwa komponen-komponen tersebut bisa berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

 

D. Proses Penyolderan

Jika hal diatas sudah dipahami dan dipersiapkan maka mari lanjutkan pada tahap penyolderan. Perhatikan dengan seksama tahapan dibawah ini dan hal-hal yang harus dilakukan selama tahap penyolderan.

1. Bersihkan PCB dan Kaki Komponen

Bersihkan bagian-bagian yang akan disolder baik itu PCB maupun kaki komponen elektronika dengan ampelas halus atau pisau sehingga lapisan-lapisan cat, gemuk atau oksida tersingkirkan. Bila menggunakan kawat montase berisolasi (misal; kawat email) maka kelupaslah dulu isolasinya sepanjang 6-7mm kemudian ujung kawat dilapis dengan timah.

2. Memasukan Komponen Elektronika pada PCB

Kawat kaki komponen dimasukan pada lubang PCB dan bengkokan dengan tang sehingga terdapat pengait mekanis untuk menjaga posisi komponen. Ujung kawat yang berdiameter besar harus dipasang sedemikian rupa sehingga penyolderan dapat dilakukan dengan baik.


3. Mengatur Posisi PCB

Aturlah posisi PCB dan titik solderan sehingga cairan timah dapat mengalir sendiri ke titik yang diinginkan dengan bantuan gravitasi bumi.

4. Memanaskan PCB dan Kaki Komponen

Letakan bagian datar dari ujung solder ke sisi yang lebar pada PCB sehingga penyaluran panas terjadi melalui permukaan yang paling luas.

5. Menambahkan Timah pada Titik Solderan

Berikan timah pada titik solderan dan usahakan lapisan kolophonium lebih dulu mencair baru kemudian timah. Jumlah timah yang dilebur pada titik solderan tidaklah harus memenuhi lingkaran pad PCB.


6. Menarik Timah Solder

Setelah jumlah timah yang meleleh dirasa cukup, singkirkan timah dari titik solderan. Tahan ujung solder pada titik solderan sampai timah meresap pada semua bagian solderan. Setelah itu tarik ujung solder dari titik solderan dan biarkan beberapa saat untuk proses pendinginan.



7. Mendinginkan Titik Solderan

Selama pendinginan, titik penyolderan tidak boleh terguncang untuk menghindari penyolderan dingin. Penyolderan dingin dapat dilihat dari permukaan timah pada titik solderan yang menjadi buram.

 

8. Perhatikan

Untuk menyolder komponen semikonduktor gunakanlah solder yang panas dan lakukan dengan cepat. Hindari menggunakan solder yang dingin yang justru membuat proses penyolderan menjadi lebih lama kecuali dalam kondisi tertentu yang mengharuskan menggunakan solder yang lebih dingin.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXY2ZRCwhB992Z1Vt_5UFqpxANOe_aTHvtKEFrvOOH5FyEzumClkNJV8EuowXtEU4haxfgGGOfiPFyC7vICJSxdVuedcQbr-wjOhl3Sy0i48dpSntDr6LoOcO86Gq2hHHFd8l8YVX8jEY/s1600/09_Proses_Penyolderan.jpg

  

 

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOWLUa79wC_Ufy1fwWS3EQMZ2adLyOc-Za2g9fXSbBBUslb9dJDeolWPDUNBF7hojOyOGBJYpbq1p0f0_HTkCFZ00pCRaDNiIz0Fee8RQzB25tVFXPUkGSBbtbuq0YNHcWed0yWnULVUA/s1600/10_Hasil_Penyolderan.jpg

  

TUTORIAL DASAR SOLDERING DAN DESOLEDRING by elektronikadasar

https://www.youtube.com/watch?v=xkkvMHNHKn4

 

TIPS MENYOLDER YANG BAIK DAN BENAR by OCHID 85

https://www.youtube.com/watch?v=EQLS-4bQE1U

 

BELAJAR MENYOLDER KOMPONEN SMD by dwiarsana.com

https://www.youtube.com/watch?v=K5qNkzHSEoI

Rabu, 05 Agustus 2020

Tutorial Menggunakan Multitester Analog

Disini saya akan menjelaskan cara menggunakan Multitester untuk Menghitung Tegangan DC Volt, AC Volt dan Nilai Tahanan Resistor



Mohon maaf jika saya ada salah bicara atau pun menjelaskannya.

JENIS - JENIS PERALATAN KERJA BENGKEL ELEKTRONIKA

Berikut ini saya akan bahasa Peralatan Kerja Elektronika yang perlu dimiliki seorang pelajar SMK jurusan Elektronika

1. Solder

Jual Solder 40 Watt / Soldering Iron 40W / Solder Gagang Plastik ...

Dipasaran banyak dijual berbajagi macam jenis bentuk solder, ada yang berbentuk pensil dan juga ada yang berbentuk pistol. Biasanya solder memiliki dua macam tegangan, pada posisi stanby biasanya tegangan-nya kecil dan saat ditekan (pada bagian tertentu) tegangan-nya menjadi lebih besar.

Solder berbentuk pensil biasanya dipakai untuk pekerjaan terusan, sedangkan solder pistol biasanya dipakai untuk pekerjaan yang tidak terusan. Solder dengan ukuran 30 watt biasanya sudah cukup baik dipakai untuk mematri komponen elektronik.

Solder juga memiliki berbagai bentuk ujung, ada yang berbentuk kecil runcing, pipih bengkok, pipih lurus dsb. Ujung solder biasanya dilapisi dengan lapisan anti sticking (anti lengket) dimaksudkan biar timah patri mau melekat pada komponen yang dipatri dan tidak menempel terus dengan ujung solder.

Jadi kalau ujung solder kotor, pembersihan bisa menggunakan spons basah, dan jangan sekali-kali memakai ampelas atau kikir. Beberapa komponen elektronika seperti jenis MOS sangat peka terhadap elektrostatik, ia gampang sekali rusak karena listrik.

Ujung solder yang meruncing itu merupakan tempat berkumpulnya muatan listrik. Untuk pematrian komponen jenis MOS maka ujung solder harus di ground. Penggarapan komponen jenis MOS ini biasanya memakai baterai dan tidak memakai listrik PLN, sebagai baterai biasanya digunakan baterai NiCd.


2. Timah

    
TIMAH SOLDER | Shopee Indonesia

Timah Solder adalah timah yang dibuat dalam bentuk kawat untuk menghubungkan komponen, pcb dan kabel saat perakitan elektronika. Timah solder biasanya dibuat dengan diameter tertentu seperti 0.8mm, 1mm dan 2 mm. Timah solder akan meleleh pada suhu tertentu dan melekat pada permukaan kaki komponen, kabel atau PCB yang akan dihubungkan.

Dulu, timah solder dibuat dari pencampuran bahan timah hitam dan timah putih dengan perbandingan tertentu misalnya 60/40. Kini sudah ada timah solder yang lebih ramah lingkungan dan bebas timah hitam yang dikenal dengan istilah Lead free yang berarti bebas timah hitam.

3. Penyedot Timah

Peralatan Kerja Teknisi Elektronika

Dalam kegiatan proses patri mematri sering dibutuhkan penyedot timah untuk mencabut patrian yang jelek atau pencabutan komponen yang harus diganti. Selain dengan sedotan timah, membersihkan patrian bisa dengan cara kapiler misalnya dengan kawat kasa halus atau dengan ujung kawat serabut.

4. Obeng

Peralatan Kerja Teknisi Elektronika

Obeng adalah suatu alat yang dibutuhkan untuk mengancangkan atau mengendorkan baut.

5. Tang

Tang umumnya dibedakan menjadi tiga (3) macam, yaitu :

a. Tang Kombinasi, biasanya dipakai untuk memutar atau memegang mur dari baut yang sedang kita keraskan/kendorkan. Tang ini bisa juga dipakai untuk membengkokkan sebuah plat logam yang tipis.

Peralatan Kerja Teknisi Elektronika

b. Tang Potong, biasanya dipakai untuk memotong atau mengupas kabel. Tang ini bisa juga dipakai sebagai pemotong kaki-kaki pada komponen elektronika yang terlalu panjang.

Peralatan Kerja Teknisi Elektronika

c. Tang Lancip, biasanya dipakai untuk membengkokkan kaki-kaki komponen yang akan kita pasang pada chasis atau PCB.

Peralatan Kerja Teknisi Elektronika

6. Digital Multimeter

Peralatan Kerja Teknisi Elektronika

Multimeter digital pada umumnya mempunyai lebih sedikit efek pada rangkaian yang sedang diuji daripada meteran analog, kebanyakan multimeter digital mempunyai resistansi input konstan ohm 10M atau lebih.

Multimeter digital lebih baik karena akurasinya, daya tahan dan fitur tambahan. Pada multimeter digital sinyal yang diuji dikonversi menjadi tegangan dan amplifier dengan gain dikontrol secara elektronik. Multimeter digital ini menampilkan kuantitas hasil ukur sebagai angka, yang bisa menghilangkan kesalahan paralaks.

7. Multimeter Analog

Peralatan Kerja Teknisi Elektronika

Sebuah multimeter analog diterapkan dengan gerakan meter galvanometer, atau biasanya dengan bargraph atau penunjuk simulasi seperti LCD atau vacum fluorescent display.

Analog multimeter mempunyai presisi dan akurasi keterbatasan membaca yang dijelaskan diatas, dan begitu juga tidak dibangun untuk memberikan akurasi yang sama sebagai instrument digital.