Rabu, 07 Oktober 2020

Macam macam rangkaian instalasi penerangan

Sebuah instalasi penerangan merupakan suatu rangkaian listrik dimana beban listrik berupa komponen penerangan yaitu lampu. Untuk instalasi penerangan sendiri dapat diatur sedemikian rupa agar bisa menyala seperti yang diharapkan, dengan cara mengotak atik rangkaian dan saklarnya. Pada kesempatan kali ini yang akan dibahas adalah instalasi penerangan sistem lorong, instalasi penerangan seri paralel, dan instalasi penerangan seri.

Sebelum menginjak ke proses perangkaian, alangkah baiknya kita siapkan dulu alat dan bahan yang akan digunakan.

  • Alat
  1. Tang kombinasi
  2. Tang potong
  3. Tang cucut
  4. Obeng plus
  5. Obeng minus
  6. Jara
  7. Tespen
  • Bahan
  1. Fitting lampu
  2. Lampu
  3. Pipa PVC
  4. Knee
  5. Sekrup
  6. Kabel
  7. Lasdop
  8. T dos
  9. Cross dos
  10. Inbow dos
  11. MCB
  12. Saklar tunggal
  13. Saklar tukar
  14. Stop kontak
  15. Sekring
  16. Box sekring

Dalam melaksanakan pekerjaan instalasi harus teliti, jangan sampai ada alat atau bahan yang terlupakan, karena jika kita tidak teliti dalam menyiapkan bahan dan akhirnya kita bolak balik menyiapkan bahan yang kita lupa, nantinya kita akan kehabisan waktu. Setelah semua komponen tersebut sudah lengkap barulah kita melaksanakan pekerjaan. Kita bahas satu persatu dulu..

 A. Rangkaian instalasi penerangan sistem lorong/ gudang

Apa yang dimaksud dengan penerangan sistem lorong/gudang??bagaimana cara membuatnya??dan apa fungsinya???sabarrrr...



(Gambar 1.1 rangkaian sistem lorong/gudang)

Diagram pelaksanaan di atas merupakan rangkaian instalasi penerangan sistem lorong/gudang. Dikatakan sistem lorong karena apabila kita memasuki sebuah lorong yang panjang, kita bisa menyalakan lampu secara berurutan. Teknisnya saat S1 dinyalakan maka L1 akan menyala, lalu saat kita sudah berjalan agak jauh pastinya cahaya lampu 1 akan berkurang intensitas cahayanya, lalu kita menyalakan S2 kemudian L2 menyala dan L1 otomatis mati. Setelah kita sampai di paling ujung lorong kedua kita akan menemukan S3, saat S3 dinyalakan maka L3 akan menyala dan L2, L1 mati. Dan setelah kita sampai diujung lorong kita bisa mematikan lampu dengan bantuan S4.

Untuk membuat rangkaian ini yang paling penting adalah penyambungan input output saklar tunggal dan tukarnya, jika terbalik bisa saja akan terjadi korsleting. Hal terpenting dalam merangkai adalah kita fokus dan teliti serta bisa membaca gambar. Untuk yang sudah terbiasa membaca gambar mungkin rangkaian tersebut sangatlah mudah, tetapi untuk yang baru belajar harus berhati hati. Pemasangan saklar pada rangkaian diatur sedemikian rupa dengan tujuan agar lampu dapat menyala secara berurutan.

B. Rangkaian instalasi penerangan seri paralel.

Rangkaian seri paralel adalah rangkaian yang mampu mengendalikan lampu agar menyala seri maupun secara paralel. Rangkaian seri adalah dimana lampu rangkai secara berjajar, artinya output dari lampu langsung masuk ke input lampu yang lain dan seterusnya seperti itu. Untuk lebih jelasnya simak diagram pelaksanaan di bawah ini.



   (Gambar 1.2 rangkaian seri paralel)

Dari melihat rangkaian tersebut, apabila kita menekan saklar tunggal/S1 maka lampu akan menyala normal terang, namun apabila kita menekan saklar tukar/S2 maka lampu tidak lagi tersusun secara paralel tetapi secara seri karena output lampu 1 langsung menuju input lampu 2, sehingga tegangan listrik akan dibagi ke kedua lampu tersebut dan akhirnya lampu menyala agak redup. rangkaian ini dapat diaplikasikan untuk lampu panjeran rumah. saat kita tidur di malam hari lampu bisa kita nyalakan secara seri untuk kebutuhan panjeran rumah.

C. Rangkaian instalasi penerangan secara seri.



(Gambar 1.3 rangkaian seri 4 lampu dengan 4 saklar)

Rangkaian di atas merupakan suatu pengendali lampu agar bisa menyala secara seri mengikuti saklarnya. Teknisnya adalah saat S1 ON maka L1 akan menyala terang, lalu S1 diOFFkan, setelah itu S2 ON maka L1 dan L2 menyala secara seri dan nyala lampu sedikit meredup, lalu S2 diOFFkan, selanjutnya S3 ON maka L1,L2, dan L3 menyala secara seri, nyala lampu akan sedikit redup, lalu S3 diOFFkan, dan terakhir saat S4 ON maka seleruh lampu akan menyala seri tetapi nyalanya akan redup. Dalam menjalankan rangkaian ini tidak boleh asal asalan, karena jika tidak sesuai urutan di atas maka lampu mungkin tidak mau menyala dan kemungkinan terburuk adalah korsleting.

Dalam setiap rangkaian yang ditampilkan pasti terdapat komponen kWh meter, MCB, dan sekering. Ketiga komponen ini adalah komponen wajib untuk sebuah instalasi penerangan rumah karena tiap tiap komponen tersebut memiliki fungsi yang sangat penting. Secara singkatnya kWh meter berfungsi sebagai pencatat daya yang digunakan, MCB berfungsi sebagai pembatas daya, pengaman hubung singkat dan overload, sedangkan sekering berfungsi sebagai pengaman arus lebih.

Demikian pembahasan pada pertemuan kali ini apabila masih banyak kesalahan di dalam penjelasan, mohon maaf yang sebesar besarnya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar