Sebuah
instalasi penerangan merupakan suatu rangkaian listrik dimana beban listrik
berupa komponen penerangan yaitu lampu. Untuk instalasi penerangan sendiri
dapat diatur sedemikian rupa agar bisa menyala seperti yang diharapkan, dengan
cara mengotak atik rangkaian dan saklarnya. Pada kesempatan kali ini yang akan
dibahas adalah instalasi penerangan sistem lorong, instalasi penerangan seri
paralel, dan instalasi penerangan seri.
Sebelum
menginjak ke proses perangkaian, alangkah baiknya kita siapkan dulu alat dan
bahan yang akan digunakan.
- Alat
- Tang kombinasi
- Tang potong
- Tang cucut
- Obeng plus
- Obeng minus
- Jara
- Tespen
- Bahan
- Fitting lampu
- Lampu
- Pipa PVC
- Knee
- Sekrup
- Kabel
- Lasdop
- T dos
- Cross dos
- Inbow dos
- MCB
- Saklar tunggal
- Saklar tukar
- Stop kontak
- Sekring
- Box sekring
Dalam melaksanakan
pekerjaan instalasi harus teliti, jangan sampai ada alat atau bahan yang
terlupakan, karena jika kita tidak teliti dalam menyiapkan bahan dan akhirnya
kita bolak balik menyiapkan bahan yang kita lupa, nantinya kita akan kehabisan
waktu. Setelah semua komponen tersebut sudah lengkap barulah kita melaksanakan
pekerjaan. Kita bahas satu persatu dulu..
A. Rangkaian
instalasi penerangan sistem lorong/ gudang
Apa yang dimaksud
dengan penerangan sistem lorong/gudang??bagaimana cara membuatnya??dan apa
fungsinya???sabarrrr...
(Gambar 1.1 rangkaian
sistem lorong/gudang)
Diagram pelaksanaan
di atas merupakan rangkaian instalasi penerangan sistem lorong/gudang.
Dikatakan sistem lorong karena apabila kita memasuki sebuah lorong yang
panjang, kita bisa menyalakan lampu secara berurutan. Teknisnya saat S1
dinyalakan maka L1 akan menyala, lalu saat kita sudah berjalan agak jauh
pastinya cahaya lampu 1 akan berkurang intensitas cahayanya, lalu kita
menyalakan S2 kemudian L2 menyala dan L1 otomatis mati. Setelah kita sampai di
paling ujung lorong kedua kita akan menemukan S3, saat S3 dinyalakan maka L3
akan menyala dan L2, L1 mati. Dan setelah kita sampai diujung lorong kita bisa
mematikan lampu dengan bantuan S4.
Untuk membuat
rangkaian ini yang paling penting adalah penyambungan input output saklar
tunggal dan tukarnya, jika terbalik bisa saja akan terjadi korsleting. Hal
terpenting dalam merangkai adalah kita fokus dan teliti serta bisa membaca
gambar. Untuk yang sudah terbiasa membaca gambar mungkin rangkaian tersebut
sangatlah mudah, tetapi untuk yang baru belajar harus berhati hati. Pemasangan
saklar pada rangkaian diatur sedemikian rupa dengan tujuan agar lampu dapat
menyala secara berurutan.
B. Rangkaian
instalasi penerangan seri paralel.
Rangkaian seri
paralel adalah rangkaian yang mampu mengendalikan lampu agar menyala seri
maupun secara paralel. Rangkaian seri adalah dimana lampu rangkai secara
berjajar, artinya output dari lampu langsung masuk ke input lampu yang lain dan
seterusnya seperti itu. Untuk lebih jelasnya simak diagram pelaksanaan di bawah
ini.
(Gambar
1.2 rangkaian seri paralel)
Dari melihat
rangkaian tersebut, apabila kita menekan saklar tunggal/S1 maka lampu akan
menyala normal terang, namun apabila kita menekan saklar tukar/S2 maka lampu
tidak lagi tersusun secara paralel tetapi secara seri karena output lampu 1
langsung menuju input lampu 2, sehingga tegangan listrik akan dibagi ke kedua
lampu tersebut dan akhirnya lampu menyala agak redup. rangkaian ini dapat
diaplikasikan untuk lampu panjeran rumah. saat kita tidur di malam hari lampu
bisa kita nyalakan secara seri untuk kebutuhan panjeran rumah.
C. Rangkaian
instalasi penerangan secara seri.
(Gambar 1.3 rangkaian seri 4 lampu dengan 4 saklar)
Rangkaian di atas merupakan suatu pengendali lampu agar bisa menyala
secara seri mengikuti saklarnya. Teknisnya adalah saat S1 ON maka L1 akan
menyala terang, lalu S1 diOFFkan, setelah itu S2 ON maka L1 dan L2 menyala
secara seri dan nyala lampu sedikit meredup, lalu S2 diOFFkan, selanjutnya S3
ON maka L1,L2, dan L3 menyala secara seri, nyala lampu akan sedikit redup, lalu
S3 diOFFkan, dan terakhir saat S4 ON maka seleruh lampu akan menyala seri
tetapi nyalanya akan redup. Dalam menjalankan rangkaian ini tidak boleh asal
asalan, karena jika tidak sesuai urutan di atas maka lampu mungkin tidak mau
menyala dan kemungkinan terburuk adalah korsleting.
Dalam setiap rangkaian yang ditampilkan pasti terdapat komponen kWh
meter, MCB, dan sekering. Ketiga komponen ini adalah komponen wajib untuk
sebuah instalasi penerangan rumah karena tiap tiap komponen tersebut memiliki
fungsi yang sangat penting. Secara singkatnya kWh meter berfungsi sebagai
pencatat daya yang digunakan, MCB berfungsi sebagai pembatas daya, pengaman
hubung singkat dan overload, sedangkan sekering berfungsi sebagai pengaman arus
lebih.
Demikian pembahasan pada pertemuan kali ini apabila masih banyak
kesalahan di dalam penjelasan, mohon maaf yang sebesar besarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar